Sabtu, 17 Mei 2014

Fonologi dan Fonetik

Tugas Kelompok
FONOLOGI DAN FONETIK



Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Linguistik oleh Dosen pengampu
Ayuba Pantu, M.HI
Oleh:
Eka Melanti Eyato
NIM: 08 104 036
Sahwin Husain
NIM:




FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
2010




KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang dengan petunjuk dan bimbingannya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini, meskipun hanya menggunakan pembahasan bahasa yang sederhana. Sholawat dan salam kepada baginda Rasulullah Saw. semoga percikan rahmat tetap bercucuran dipundak beliau dan semoga sampai kepada kita selaku umat pengikutnya.
Secara sadar Penulis akui, bahwa penyusunan makalah ini barangkali belum mencapai target yang diharapkan. Hal ini terjadi bukan faktor kesengajaan namun karena keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki oleh Penulis dan juga sebagai manusia biasa, maka dengannya segala bentuk kesalahan akan selalu hadir kapan dan dimanapun manusia berada.
Sehingga permohonan maaf yang tak terhingga, Penulis sampaikan kepada seluruh rekan-rekan dan khususnya kepada Dosen Pembimbing mata kuliah ini, apabila makalah ini belum mencapai titik yang maksimal.
Kerendahan hati Penulis mengharapkan segala bentuk masukan dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa menjadi nilai tambah bagi cakrawala dan perbendaharaan pengetahuan. Amin...!

Batudaa, 18 November 2010



 Penyusun
        Eka Melanti Eyato
            Sahwin Husain





`
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Daftar Isi
Bab I   Pendahuluan
         Latar Belakang
         Rumusan Masalah
Bab II Pembahasan
         Apa pengertian Fonetik ?
         Bagaimana Pembagian Fonetik ?
         Apa pengertian Fonologi?
         Bagaimana identitas Fonem ?
BAB II Penutup
         Kesimpulan
         Saran
DAFTAR PUSTAKA






BAB I
                                                              PENDAHULUAN                                         
 Latar Belakang Masalah
Dalam tugas sehari-hari, entah sebagai guru bahasa,sebagai penerjemah,sebagi pengarang kamus atau sebagai apa pun yang berkenaan dengan bahasa,tentu kita akan menghadapi masalah-masalah linguistic atau berkaitan dengan linguistik.Tanpa pengetahuan yang memadai mengenai linguistic mungkin kita akan akan mendapatkan kesulitan dalam melaksanakan tugas kita. Tetapi kalau kita memahami masalah-masalah linguistic,maka kita akan mendapatkan kemudahan dalam melaksankan tugas itu. Linguistik sangatlah penting karena linguistic memberikan pemahaman kepada kita mengenai hakikat dan seluk beluk bahasa sebagai satu-satunya alat komunikasi terbaik yang hanya dimiliki oleh manusia,serta memberkan peranannya dalam kehidupan manusia bermasyarakat.
Linguistik adalah ilimu tentang bahasa; atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya;atau lebih tepatnya lagi seperti yang dikatakan Martinet (1987:19)telaah ilmiah mengenai bahasa manusia .Pada ilmu Linguistik dikenal beberapa cabang yaitu fonetik,fonologi dan fonik,maka pada makalah ini akan dibahas beberapa cabang linguistic ini secara terperinci.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,maka dapat dikemukkan batasan-batasan masalahnya yaitu :
         Apa pengertian Fonetik ?
         Bagaimana Pembagian Fonetik ?
         Apa pengertian Fonologi?
         Bagaimana identitas Fonem ?





BAB II
PEMBAHASAN
FONOLOGI DAN FONETIK

1.      Pengertian Fonetik
Fonetik adalah cabang ilmu linguistic yang meneliti dasar “fisik” bunyi-bunyi bahasa. Ada dua segi dasar “fisik” tersebut , yaitu : segi alat-alat bicara serta penggunaannya dalam menghasilkan bunyi-bunyi bahasa dan sifat-sifat akustik bunyi yang telah dihasilkan. Menurut dasar yang pertama,fonetik disebut fonetik organic (Karen menyangkut alat-alat panca indra)atau fonetik arkulatoris (karena menyangkut pengartikulasian bunyi-bunyi bahasa)[1]. Menurut dasar yang kedua,fonetik disebut fonetik akustik karena menyangkut bunyi-bunyi bahasa dari sudut bunyi sebagai getaran udara.Sebagian besar fonetik akustik berdasarkan pada ilmu fisika (tentang bunyi )yang diterapkan kepada bunyi-bunyi bahasa.[2]
Pengertian antara kedua fonetik tersebut antara lain :
         Fonetik artikulatoris
Fonetik arkulatoris meneliti alat-alat organic manakah yan kita pakai untuk menghasilkan bunyi bahasa[3]. Fonetik arkulatoris membahas bunyi-bunyi bahasa menurut cara dihasilkan dengan alat-alat bicara.Bunyi bahasa dibedakan sebagai yang segmental dan suprasegmental.
Contoh segmental yaitu kata dan kata ini terdiri dari bunyi [d][a][n] dalam urutan tersebut jadi ketiga bunyi itu adalah segmen-segmen dari kata dan jadi bunyi segmental adalah bunyi menurut pola urutannya dari yang pertama sampai dengan yang terakhir.Sedangkan bunyi suprasegmental adalah bunyi yang dapat dibayangkan seabagai bunyi yang diatas yang segmental itu contoh perbedaan antara tuturan dia telah dating dan  dia telah datang? tidak terdiri atas perbedaan secara segmental melainkan atas perbedaan intonasi yang berbeda dalam kedua tuturan tersebut.
Alat-alat bicara;beberapa istilah yatu mulut dan bagian-bagiannya,dengan kerongkongan danpita-pita suara didalamnya, dan semuanya itu dengan mempergunakan udara yang dihembuskan dari paru-paru.
Ada dua kelas bunyi bahasa yaitu konsonan dan vocal.Konsonan adalah bunyi yang dihasilkan dengan mempergunakan artikulasi pada salah satu bagian alat-alat.Sedangkan vocal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan dengan melibatkan pita-pita suara tanpa penyempitan atau penutupan apa pun pada tempat pengartikulasian mana pun.Untuk mengerti apa yang dimaksud dengan vocal seperti [a] dan[i] dalam keadaan fasih.
         Fonetik Akustik
Fonetik akustik menyelidiki bunyi menurut sifat-sifatnya sebagai getaran udara.Udara yang bergetar adalah udara yang bergerak dalam gelombang –gelombang.Artnya partikel-partikel udara dibuat bergerak dan gerakan itu mendesak partikel-partikel yang lain,dan partikel yang lain itu menesak partikel udara yang lain pula dan begitu seterusnya sampai membentuk gelombang.
Ada tiga hal yang perlu dibahas di sini : frekuensi atau titinada,amplitude,dan resonansi.
         Frekuensi atau titik nada
Gerakan partikel-partikel secara gelombang itu berirama artinya berjalan secara ritmis.Frekuensi gelombang merupakan titinada.Demi mudahnya kita memakai istilah titinada itu sebagai pengganti istilah frekuensi ini merpaukan istilah akustik.
         Amplitudo
Apa yang diangkap telinga kita sebagai kerasnya atau nyaringnya atau intensitas bunyi secara akustik berpangkal pada luasnya atau lebarnya gelombang udara ini istilahnya amplitudo.
         Resonansi
            Resonansi terjadi apabila suatu benda bergetar karena pengaruh suatu bunyi,yaitu bunyi yang dihasilkan oleh suatu sumber.
Setelah membahas bunyi segmental dan suprasegmental dalam fonetik masih tinggal dua pokok yang penting : struktur sukukata atau silabe; dan sekedar penjelasan tentang fonetik akustik . Sukukata adalah satuan ritmis yan terkecil dari hasil bunyi-bunyi bahasa dalam arus udara. Satu silabe biasanya terdiri dari satu vocal dan satu konsonan atau lebih.

         Pengertian Fonologi
            Fonologi disebut juga ilmu bunyi yang fungsional.Fonologi adalah ilmu yang mempelajari fonim, sedsangkan fonim adalah satuan bunyi yang terkecil dalam bahasa arab di sebut ilmu shout.
         Identitas fonem sebagai identitas pembeda
            Dasar bukti identitas fonem adalah apa yang dapat kita sebut fungsi pembeda contohnya rupa dan lupa. Satu-satunya perbedaan di antara kedua kata indonesia itu ialah menyangkut bunyi pertama yaitu L & R. Oleh karena semua yang lain dalam pasangan kedua kata adalah sama maka pasangan tersebut di sebut pasangan minimal[4]
         Klasifikasi Fonem
Klasifikasi dalam klasifikasi bunyi terdapat dua bunyi yaitu vokal dan konsonan, maka juga ada fonem vokal dan fonem konsonan. Bedanya kalau bunyi-bunyi vokal dan konsonan itu banyak sekali, maka fonem vokal dan fonem konsonan ini agak terbatas, sebab hanya bunyi-bunyi yang dapat membedakan makna saja yang dapat menjadi fonem.[5]
         Perubahan Fonem
            Ucapan sebuah fonem dapat berbeda-beda sangat tergantung pada lingkungannya, atau pada fonem-fonem lain yang berbeda di sekitarnya.
Adapun Perubahan-perubahan  Dalam Sebuah Fonem terbagi atas beberapa[6] :
1.  Asimilasi
Asimilasi adalah peristiwa berubahnya bunyi menjadi bunyi yang lain sebagai akibat dari bunyi yang ada di lingkungannya. misalnya kata sabtu dalam bahasa indonesia lazim di ucapkan saptu dimana terlihat bunyi b berubah menjadi p sebagai akibat bunyi t. oleh karena itu bunyi b yang bersuara karna pengaruh bunyi t yang tak bersuara maka berubah menjadi p.
2. Disimilasi
            Seperti halnya asimilasi menyebabkan penyamaan dua fonem yang berbeda maka disimilasi menyebabkan dua fonem yang sama menjadi fonem yang lain. contoh: belajar, yang di hasilkan oleh menggabungkan awalan ber dan ajar. akan tetapi bentuk berajar mempunyai dua r dan dalam bahasa indonesia ada kecenderungan menghindari dua r dalam kata berawalan ber.
3. Metatesis
            Dalam proses metatesis yang di ubah adalah urutan fonem-fonem tertantu biasanya bentuk asli dan bentuk yang mengalami metatesis itu terdapat bersama-sama. dalam bahasa indonesia ada jalur dan lajur, kerikil dan kelikir. contoh seperti ini adalah contoh sinkronik sedangkan contoh diakroniknya adalah kata portugis almari yang telah menmjadi lemari.
4. Umlaut
            Kata amlaut berasal dari bahasa jerman. dalam study fonologi kata ini mempunyai pengertian perubahan vokal sedemikian rupa sehingga vokal itu diubah menjadi vokal yang lebih tinggi sebagai akibat dari vokal yang berikutnya yang tinggi misalnya dalam bahasa belanda bunyi a pada kata handje lebih tinggi kualitasnya bila dibandingkan dengan bunyi a pada kata hand.
5. Ablaut
            àblaut adalah perubahan vokal dalam bahasa jerman. contohnya adalah kata dalam bahasa inggris sing, sang, sung.
            secara diakronik ablaut itu berdasarkan aksen dan karena itulah termasuk fonologi.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
a.       Fonetik adalah cabang ilmu linguistic yang meneliti dasar “fisik” bunyi-bunyi bahasa.
b.      Fonetik terbagi menjadi dua antara lain Fonetik artikulatoris dan fonetik akustik
c.       Fonologi adalah ilmu yang mempelajari fonim, sedsangkan fonim adalah satuan bunyi yang terkecil dalam bahasa arab di sebut ilmu shout.

.
B.     Saran
Alhamdulillah kami panjatkan sebagai implementasi rasa syukur kami atas selesainya makalah ini. Namun dengan selesainya bukan berarti telah sempurna, karena kami sebagai manusia sadar, bahwa dalam diri kami tersimpan berbagai sifat kekurangan dan ketidak sempurnaan yang tentunya sangat mempengaruhi terhadap kinerja kami.
Oleh karena itulah saran serta kritik yang bersifat membangun dari saudara selalu kami nantikan.untuk dijadikan suatu pertimbangan dalam setiap langkah sihingga kami terus termotivasi kearah yang lebih baik tentunya dimasa masa yang akan datang.akhirnya kami ucapkan terima kasih sebanyak banyaknya.




DAFTAR PUSTAKA
Verhaar J.W.M, Asas-Asas Linguistik Umum,Cet; IV;Yogyakarta :GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS,2004
Chaer Abdul.Linguistik Umum),Cet,II;Jakarta:PT Rineka Citra,2003
Bloomfield Leonard.Language Bahasa(Terjemahan),Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Umum,1995





[1] J.W.M. Verhaar,Asas-Asas Linguistik Umum ( Cet.IV; Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS,2004),h. 17
[2] Ibid,h. 17

[4] Op.Cit,h. 68
[5] Abdul Chaer,Linguistik Umum (Cet, II;Jakarta: PT.Rineka Citra, 2003),h.128
[6] Op.Cit,h. 132