Makalah
SEJARAH SINGKAT LINGUISTIK (ILMU BAHASA)
Di Presentasikan pada Mata Kuliah Ilmu Lughah Prodi PBA, Semester V
Oleh
SUANTI MAMONTO
SAKINAH PALEBO
Dosen Pengampu
Dr. Ayuba Pantu, M.Pd
PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
2012
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang dengan petunjuk dan bimbingannya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini, meskipun hanya menggunakan pembahasan bahasa yang sederhana. Sholawat dan salam kepada baginda Rasulullah Saw. semoga percikan rahmat tetap bercucuran dipundak beliau dan semoga sampai kepada kita selaku umat pengikutnya.
Secara sadar Penulis akui, bahwa penyusunan makalah ini barangkali belum mencapai target yang diharapkan. Hal ini terjadi bukan faktor kesengajaan namun karena keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki oleh Penulis dan juga sebagai manusia biasa, maka dengannya segala bentuk kesalahan akan selalu hadir kapan dan dimanapun manusia berada.
Sehingga permohonan maaf yang tak terhingga, Penulis sampaikan kepada seluruh rekan-rekan dan khususnya kepada Dosen Pembimbing mata kuliah ini, apabila makalah ini belum mencapai titik yang maksimal.
Kerendahan hati Penulis mengharapkan segala bentuk masukan dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa menjadi nilai tambah bagi cakrawala dan perbendaharaan pengetahuan. Amin...!
Limboto, 20 Januari 2012
Penyusun
Kelompok I2
DAFTAR ISI
- KATA PENGANTAR
- Daftar Isi
- BAB I Pendahuluan…………………………………………………………….
- A. Latar Belakang ………………………………………………………….
- B. Rumusan Masalah ……………………………………………………...
- BAB II Pembahasan ………………………………………………………..
- A. Pengertian Linguistik ................................................................................
- B. Sejarah Singkat Linguistik .......................................................................
- BAB III Penutup...................................................................................................
- A. Kesimpulan ...............................................................................................
- B. Saran ………………………………………………...............................
- DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Linguistik merupakan dasar dalam mempelajari keahlian berbahasa. Sedangkan manfaat dari linguistik antara lain dapat membantu dalam menyelesaikan dan melaksanakan tugas, penting bagi guru bahasa dan guru studi, dapat menterjemahkan suatu bahasa ke bahasa lain, dapat digunakan untuk menyusun kamus, serta bisa digunakan untuk menuntun buku pelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dikemukkan batasan-batasan masalahnya yaitu :
1. Apa pegertian Linguistik (Ilmu Bahasa) ?
2. Bagaimana Sejarah Linguistik ?
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Linguistik
Kata linguistik ( Linguistics- Inggris) barasal dari bahasa latin “Lingua” yang berarti bahasa. Dalam bahasa Prancis “ Langage-Langue”. Italia “ Lingua”, Spanyol “ Lengua”, dan Inggris “ Language”.
Akhiran “ics” dalam linguistics berpungsi untuk menunjukan nama sebuah ilmu, yang berarti ilmu dalam bahasa, sebagaimana istilah Economis, Physicsis dan lain-lain. Linguistik secara umum berarti ilmu bahasa. Ilmu bahasa adalah ilmu yang objeknya bahasa. Bahasa di sini maksudnya adalah bahasa yang digunakan sehari-hari (atau fenomena lingual). Karena bahasa dijadikan objek keilmuan maka ia mengalami pengkhususan, hanya yang dianggap relevan saja yang diperhatikan (diabstraksi). Jadi yang diteliti dalam linguistik atau ilmu bahasa adalah bahasa sehari-hari yang sudah diabstraksi, dengan demikian anggukan, dehem, dan semacamnya bukan termasuk objek yang diteliti dalam linguistik.
B. Sejarah Singkat Linguistik ( Ilmu Bahasa)
Dalam sejarah perkembangannya linguistik dipenuhi dengan berbagai aliran paham, pendekatan, dan teknik penyelidikan yang sangat ruwet. Berikut ini akan dibicarakan sejarah, perkembangan, paham, dan beberapa aliran linguistik dari jaman purba sampai jaman mutakhir.
1. Linguistik Tradisional
Linguistik tradisional sering dipertentangkan dengan tata bahasa struktural, bedanya tata bahasa tradisional menganalisis bahasa pada filsafat dan semantik sedangkan tata bahasa struktural berdasarkan struktur/ciri formal yang ada pada suatu bahasa tertentu.
Bagaimana terbentuknya tata bahasa tradisional akan dibicarakan berikut ini:
a. Linguistik Zaman Yunani (abad ke 5 SM – bad ke 2 SM) Yang menjadi pertentangan saat itu adalah:
Pertentangan antara fisis dan nomos. Bersifat fisis maksudnya bahasa itu
mempuyai hubungan asal-usul, sumber dalam prinsip-prinsip abadi dan tidak dapat diganti diluar manusia itu sendiri, konvensional artinya, makna-makna kata itu diperoleh dari hasil-hasil tradisi/kebiasaan. Pertentangan analogi dan anomali. Kaum analogi (Plato dan Aristoteles) berpendapat bahwa bahasa bersifat teratur, analogi sejalan dengan kaum
naturalis, sedangkan anomali berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur. Kaum anomali sejalan dengan koum konvensional. Kaum/tokoh pada jaman Yunani:
mempuyai hubungan asal-usul, sumber dalam prinsip-prinsip abadi dan tidak dapat diganti diluar manusia itu sendiri, konvensional artinya, makna-makna kata itu diperoleh dari hasil-hasil tradisi/kebiasaan. Pertentangan analogi dan anomali. Kaum analogi (Plato dan Aristoteles) berpendapat bahwa bahasa bersifat teratur, analogi sejalan dengan kaum
naturalis, sedangkan anomali berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur. Kaum anomali sejalan dengan koum konvensional. Kaum/tokoh pada jaman Yunani:
Kaum Sophis (abad ke 5 SM) Mereka dikenal karena: Mereka melakukan kerja secara empiris, Melakukan kerja secara pasti dengan menggunakan ukuran tertentu, Mementingkan bidang retorika dalam studi bahasa, Membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan makna.Tokohnya: Protogoras membagi kalimat menjadi kalimat narasi, kalimat tanya, kalimat jawab, kalimat perintah, kalimat laporan, doa dan undangan. Gregorias membicarakan tata bahasa.
Plato (429 – 347 SM) Memperdebatkan analogi dan anomali dalam bukunya Dialoag. Juga mengemukakan masalah bahasa alamiah dan konvensional. Dia menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya kira-kira bahasa adalah pernyataan pikiran manusia dengan perencanaan anomata dan rhemata. Dialah orang yang pertamakali membedakan kata anoma dan rhema.
Anoma (anomata): Nama (dalam bahasa sehari-hari) Nomina (dalam istilah tata bahasa) Subjek (dalam hubungan subjek logis) Rhema (Rhemata): Ucapan (dalam bahasa sehari-hari) Verba (dalam istilah tata bahasa) Predikat (dalam hubungan predikat logis)
Anoma (anomata): Nama (dalam bahasa sehari-hari) Nomina (dalam istilah tata bahasa) Subjek (dalam hubungan subjek logis) Rhema (Rhemata): Ucapan (dalam bahasa sehari-hari) Verba (dalam istilah tata bahasa) Predikat (dalam hubungan predikat logis)
Aristoteles (384 – 322 SM) Membagi kata dalam 3 kelas kata, yaitu anoma, rhema, dan syndesmoi. Yang dimaksud syndesmoi adalah kata-kata yang lebih banyak bertugas dalam hubungan sintaksis. Syndesmoi itu lebih kurang sama dengan preposisi dan konjungsi yang sekarang kita kenal.
Membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi 3 yaitu maskulin, feminin,
dan neutrum.
Membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi 3 yaitu maskulin, feminin,
dan neutrum.
Kaum Stoik (abad ke – 4 SM) Membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa. Menciptakan istilah khusus dalam studi bahasa. Membedakan 3 komponen utama dari studi bahasa, yaitu 1) tanda, simbol, sign, atau semainon, 2) makna, apa yang disebut smainomen/lekton, 3) hal-hal di luar bahasa yakni benda-benda/situasi.
Mereka membedakan legein, yaitu bunyi yang merupakan bagian fonologi
tetapi tidak bermakna dan propheretal yaitu ucapan bunyi bahasa yang
mengandung makna. Mereka membagi jenis kata menjadi empat yaitu kata benda, kata kerja, syndesmoi, dan arthoron yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamin dan jumlah. Membedakan kata kerja komplek dan kata kerja tak komplek. Serta kata kerja aktif dan pasif.
Mereka membedakan legein, yaitu bunyi yang merupakan bagian fonologi
tetapi tidak bermakna dan propheretal yaitu ucapan bunyi bahasa yang
mengandung makna. Mereka membagi jenis kata menjadi empat yaitu kata benda, kata kerja, syndesmoi, dan arthoron yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamin dan jumlah. Membedakan kata kerja komplek dan kata kerja tak komplek. Serta kata kerja aktif dan pasif.
Kaum Alexandrian Kaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa, menghasilkan buku tata bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thrax dan diterjemahkan oleh Remmius Palaemon dengan judul Ars Grammatika. Buku inilah yang kemudian dijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya. Karena sifatnya mentradisi maka buku-buku tata bahasa kini disebut dengan nama tata
bahasa tradisional. Jadi, cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari buku Dionysius Thrax. Di India pada tahun 400 SM Panini seorang sarjana Hindu membuat buku dengan judul Adtdyasi merupakan deskripsi lengkap bahasa Sansekerta yang pertama kali ada. Oleh karena itu Leonard Bloomfield, tokoh linguis struktural Amerika menyebut
Panini sebagai One of The Greatest Monuments of The Human Intelligence.
bahasa tradisional. Jadi, cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari buku Dionysius Thrax. Di India pada tahun 400 SM Panini seorang sarjana Hindu membuat buku dengan judul Adtdyasi merupakan deskripsi lengkap bahasa Sansekerta yang pertama kali ada. Oleh karena itu Leonard Bloomfield, tokoh linguis struktural Amerika menyebut
Panini sebagai One of The Greatest Monuments of The Human Intelligence.
b. Zaman Romawi
Merupakan kelanjutan dari jaman Yunani. Tokoh pada jaman Romawi yang terkenal antara lain, Varro (116 – 27 SM) dengan karyanya, De Lingua Latina dan Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae.
Varro dan "De Lingua Latina" Dalam buku ini Varro masih membahas masalah analogi dan anomali seperti pada
jaman Stoik di Yunani. Dibagi dalam bidang-bidang etimologi, morfologi,
sintaksis.
jaman Stoik di Yunani. Dibagi dalam bidang-bidang etimologi, morfologi,
sintaksis.
Tata bahasa Priscia Dianggap sangat penting karena:
Merupakan buku tata bahasa Latin paling lengkap yang dituturkan
pembicara aslinya. Teori-teori tata bahasa yang merupakan tonggak-tonggak utama pembicaraan bahasa secara tradisional. Segi yang dibicarakan dari buku itu adalah: (i) fonologi dibicarakan mengenai huruf/tulisan yang disebut literae/bagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan, (ii) morfologi dibicarakan mengenai dictio/kata, (iii) sintaksis dibicarakan
mengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan kalimat itu selesai. Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan.
Merupakan buku tata bahasa Latin paling lengkap yang dituturkan
pembicara aslinya. Teori-teori tata bahasa yang merupakan tonggak-tonggak utama pembicaraan bahasa secara tradisional. Segi yang dibicarakan dari buku itu adalah: (i) fonologi dibicarakan mengenai huruf/tulisan yang disebut literae/bagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan, (ii) morfologi dibicarakan mengenai dictio/kata, (iii) sintaksis dibicarakan
mengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan kalimat itu selesai. Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan.
c. Zaman Pertengahan Studi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama oleh para filsuf skolastik. Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalah peranan:
Kaum Modistae Mereka menerima analogi karena menurut mereka bahasa itu bersifat reguler dan universal. Mereka memperhatikan secara penuh akan semantik sebagai penyebutan definisi bentuk-bentuk bahasa. Mereka mencari sumber makna, maka dengan demikian berkembanglah bidang etimologi pada zaman itu.
Tata Bahasa Spekulativa Merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa Latin ke dalam filsafat
skolastik.
skolastik.
Petrus Hispanus Memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa. Membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivum dan nomen edjektivum. Membedakan semua bentuk yang menjadi subjek/predikat dan bentuk tutur lainnya.
d. Zaman Renaisans
Zaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad modern. Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yang menonjol yang perlu dicatat. 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasa Latin, Ibrani, dan Arab, 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam bentuk pembahasaan, penyusunan tata bahasa, dan perbandingan.
e. Menjelang Lahirnya Linguistik Modern Sejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussure dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern. Diawali dengan pernyataan Sir William
tentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta dengan
bahasa-bahasa Yunani, Latin, dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah linguistik, yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik historis komparatif, serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik terlepas dari masalah filsafat Yunani kuno.
tentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta dengan
bahasa-bahasa Yunani, Latin, dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah linguistik, yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik historis komparatif, serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik terlepas dari masalah filsafat Yunani kuno.
Bila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakan
bahwa:
bahwa:
Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran dengan bahasa tulisan. Oleh karena itu, deskripsi bahasa hanya bertumpu pada tulisan.
Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-patokan dari bahasa lain, terutama bahasa Latin.
Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif, yakni benar/salah.
Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logika.
Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan.
2. Linguistik Strukturalis
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri yang dimiliki bahasa itu. Tokohya adalah Ferdinand de Saussure:
Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dan diakronik (telaah bahasa sepanjang masa),
Perbedaan langue dan parloe. Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yang berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat bahasa, sifatnya abstrak. Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidak lain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain.
Perbedaan signifian dan signifie. Signifian adalah citra bunyi atau kesan psikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk), signifie adalah pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna).
Hubungan sintagmatik dan paradigmatik. Yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan, yang tersusun secara berurutan, bersifat linear. Hubungan paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan.
sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan, yang tersusun secara berurutan, bersifat linear. Hubungan paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata linguistik ( Linguistics- Inggris) barasal dari bahasa latin “Lingua” yang berarti bahasa. Dalam bahasa Prancis “ Langage-Langue”. Italia “ Lingua”, Spanyol “ Lengua”, dan Inggris “ Language”.
Dalam sejarah perkembangannya linguistik dipenuhi dengan berbagai aliran paham, pendekatan, dan teknik penyelidikan yang sangat ruwet. Ada dua linguistik yaitu linguistik tradisional dan linguistik strukturalis.
B. Saran
Alhamdulillah kami panjatkan sebagai implementasi rasa syukur kami atas selesainya makalah ini. Namun dengan selesainya bukan berarti telah sempurna, karena kami sebagai manusia sadar, bahwa dalam diri kami tersimpan berbagai sifat kekurangan dan ketidak sempurnaan yang tentunya sangat mempengaruhi terhadap kinerja kami.
Oleh karena itulah saran serta kritik yang bersifat membangun dari saudara selalu kami nantikan untuk dijadikan suatu pertimbangan dalam setiap langkah sihingga kami terus termotivasi kearah yang lebih baik tentunya dimasa masa yang akan datang.akhirnya kami ucapkan terima kasih sebanyak banyaknya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id4n.wordpress.com/2009/08/07/sejarah-singkat-linguistik-di-timur-arab/. Diakses 20 Januari 2012.
http://www.facebook.com/note.php?note_id=377256162351. Diakses 20 Januari 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar